Selasa, 05 September 2017

Buku Pemasaran Jasa manusia, teknologi, dan strategi jilid 1 edisi ketujuh christoper lovelock, jochen wirtz, dan jacky mussry (bab VIII)

KATA PENGANTAR


Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah dengan judul “Merancang Dan Menglola Proses Jasa” ini, shalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi besar Baginda Muhammad saw yang telah menjadikan suri tauladan bagi umat diseluruh alam.

Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk pembuatan-pembuatan makalah yang akan datang.




Palu,27 Oktober 2016
                                   

Kelompok 7 (Tujuh)


DAFTAR ISI




BAB I

PENDAHULUAN

1.1              LATAR BELAKANG

Dari perspektif pelanggan,jasa adalah pengalaman (misalnya,menelon pusat pelayanan pelanggan atau mengunjungi perpustakaan).dari perspektif organisasi jasa adalah proses yang harus dirancang dan dikelolah untuk menciptakan pengalaman pelanggan yang di inginkan. Membuat dengan alir (flowcharting)adalah suatu teknik untuk menampilkan karakteristik dan tahapan dari langkah-langkah  yang terlibat dalam penghantran jasa kepada pelanggan,memberikan cara yang mudah untuk memahami keseluruhan dari pengalaman jasa pelanggan. seperti yang dapat anda amati dari diagram alir peran anda sebagai pelanggan dari masing-masing produk jasa sangat berbeda satu sama lain. Dua contoh pertama melibatkan proses fisik dan yang kedua terakhir berbasis informasi.

 

1.2              RUMUSAN MASALAH


1.      Diagram Alir (Flowchart) Dan Bagaiman Diagram Alir Di Gambarkan
2.      Perbedaan Diagram Alir Dan Penyusunan Cetak Biru (Blueprint)
3.      Cetak Biru
4.      Pembuktian Kegagalan
5.      Perancangan Ulang Proses Jasa
6.      Konsep konsumen jasa
7.      Faktor Pendorong Konsumen Untuk Menerima Teknologi Layanan Mandiri/Swalayan
8.      Mengolakeraguan Konsumen

1.3              TUJUAN PEMBELAJARAN

1.      Penyusunan Diagram Alir (Flowchart) Dan Bagaiman Diagram Alir Di Gambarkan

2.      Menyebutkan Perbedaan Diagram Alir Dan Penyusunan Cetak Biru (Blueprint)

3.      Mengembangkan Suatu Cetak Biru

4.      Menggunakan Pembuktian Kegagalan

5.      Bagaimana Perancangan Ulang Proses Jasa

6.      Konsep Konsumen Jasa

7.      Mengelola Faktor Pendorong Konsumen Untuk Menerima Teknologi Layanan Mandiri/Swalayan

8.      Mengolakeraguan Konsumen

BAB II

PENDAHULUAN

2.1       MENYUSUN DIAGRAM ALIRAN PROSES LAYANAN PELANGGAN

Dari perspektif pelanggan,jasa adalah pengalaman (misalnya,menelon pusat pelayanan pelanggan atau mengunjungi perpustakaan).dari perspektif organisasi jasa adalah proses yang harus dirancang dan dikelolah untuk menciptakan pengalaman pelanggan yang di inginkan. Hal ini menjadikan proses sebagai arsitektur jasa.proses penggambaran metode dan rentetan waktu di mana sistem oprasi jasa bekerja dan merinci bagimana mereka berkaitan satu sama lain untuk menciptkan tawaran nilai (value proposition)yang di janjikan kepada pelanggan.pada jasa dengan kontak tinggi,pelanggan merupakan bagian integral dari oprasional jasa dan prosesnya menjadi pengalaman mereka.poses yang tidak dirancang dengan baik akan menggangu pelangan karena sering kali menghasilkan penghataran jasa yang lambat,membuat jengkel,dan berkualitas rendah serta meningkatnya risiko kegagalan jasa.

2.2         FLOWCHARTING ADALAH ALAT SEDEHANA UNTU MENDOKUMENTASIKAN JASA

Membuat dengan alir (flowcharting)adalah suatu teknik untuk menampilkan karakteristik dan tahapan dari langkah-langkah  yang terlibat dalam penghantran jasa kepada pelanggan,memberikan cara yang mudah untuk memahami keseluruhan dari pengalaman jasa pelanggan. Dengan membuat diagram alir dari urutan transaksi jasa yang di peroleh pelanggang dari organisasi jasa,kita memperoleh pengetahuan yang berharga tentang karakteristik dari suatu jasa.mengenali bahwa proposisi nilai mungkin mencakup seluruh atau sebagian dari serangkaian manfaat yang ditawarkan perusahaan bagi target pasarnya,pemasar jasa perlu mengciptakan tawaran jasa yang koheren dimana masing-masing elemen sesuai satu sama lain dan saling memperkuat.
        Para pemasar mengetahui bahwa menciptakan suatu diagram alir untuk jasa tertentu akan sangat berguna supaya dapat membedakan antara langka-langka dimana pelanggan menggunakan jasa inti dan langka-langka yang melibatkan elemen jasa yang melengkapi produk inti seperti yang telah kita bahas dalam model “flower of service” sebagai contoh,untuk restoran,makan dan minuman menjadi inti produk,tetapi jasa pelengkap bisa saja mencakup pemesanan/reservasi,layanan parkir,ruang penitipan jasa di antar menuju meja makan,memesan dari menu,tagihan,pembayaran,dan penggunaan toilet.apabila anda mempersiapkan diagram alir untuk beragam jenis jasa anda akan menyadari bahwa meskipun produk inti saling berbeda,elemen pelengkap yang umum-dari informasi tagihan dan reservasi/penerimaan pesanan hingga penyelesaian masalah-kurang tetap berulang.
      Diargram alir akan membantu anda akan memahami bagaimana karakteristik dari keterlibataan pelanggan dengan organisasi jasa berbeda satu sama lain berdasarkan empat kategori jasa yang di perkenalkanan dalam bab1-manusia,kepemilikan,ransangan mental,dan proses informasi.coba kita ambil salah satu dari kategori ini-menginap di motel memperbaiki pemutar DVD,melihat perkiraan cuaca,dan pembeli asuransi kesehataan.memperlihatkan diagram alir sederhana yang menujukan apa saja yang terlibat dalam masing-masing dari ke 4 skenario itu.bayangkan anda adalah seorang pelanggan dalam masing-masing skenario terbut,dan fikiran mengenaitingakt dan sifatkterlibataan anda dalam proses penghataran dan jenis-jenis transaksi jasa yang terjadi di dalam organisasi.
·         Menginap di hotel (pembrosesan manusia) sudah larut malam.anda sudah lama berkendarah dan mulai lelah.saat membaca ada kamar kosong di sebuah papan nama hotel,anda memutuskan untuk bermalam.namun,setelah di amati dari dekat,eksterior bangunan motelnya terlihat kusam,banyak tanaman liar tumbuh di selah-selahlapangan parkir ,dan rumput di halaman motel tmpaknya perlu di potong anda memutuskan untuk mencari penginapan lain akhirnya menemukan motel lain dan selai ada kamar kosong harganya tampak terjangkau.anda memarkir kendaraan,sambil mengamati bahwa lapangan parkirnya bersi dan bangunaannya baru terlihat di cat.saat memasuki ruang resepsionis,anda di sambut oleh pegawai yang melayani anda dengan ramah da memberikan kuci kamar.anda memindahakn kendaraan di kedepan kamar .lalu memasuki kamar tersebut.setelah mandi,anda pun tidur.setelah tertidur  pulas anda bangun di di pagi hari,mandi,berpakaian,dan berkemas.lalu anda pergi menuju lobi motel untuk menikmati kopi,jus,dan donat gratis
·         Memperbaiki pemutar DVD(memprosesan kempemilikan)saat sedang enggunakan pemutar DVD anda,kualitas gambar di tv kurang tajam kesal dengan situasi ini,anda mencari iklan diyellow pages umntuk mencari jas perbaikan peralatan di sekitar wilayah anda.saat memasuki kantor,seorang teknisi yang berpakaian rapi mengecek mesin pemutar DVD anda dengan cermat dan mengatakan bahwa alat tersebut perlu di atur dan di bersihkan.sikapnya yang profesional memberiakn rasa kepercyaan tersendri.harga yang di kemukakan juga sepertinya realitis,dan anda mendapatkan jaminan perbaikan selama 3 bulan.jadi,anda pun sepakat untuk memperbaiki alat tersebut dan di beritahu bahwa pekerjaan perbaikan ini membutuhkan waktu 3 hari.teknisi tersebut masuk kedalam kantor bersama pemutar DVD,dan anda meninggalakan kantor tersebut.pada hari yang telah di janjikan,anda kembali lagi untuk membawa produk,tekisi menjelaskan perbikan yang telah di lakukan,dan menunjukan bahwa mesin pemutarDVD tersebut kini sudah berfungsi baik.anda membayar harga yang telah di sepakati dan meninggalkan kantor tersebut bersama pemutar DVD.di rumah,anda menyalakan pemutar DVD,memasukan DVD,dan menemukan bahwa kualitas gambarnya sekaran jauh lebih baik.
·         Ramalan uaca (pembrosesan stimulus mental). Anda berencana untuk piknik di danau, tetapi salah satu teaman anda mengatakan bahwa cuaca akhir pekan nanti akan sangat dingin. Malamnya, anda mengecek ramalan di cuaca di tv. Ahli meteorologi menunjukkan diagram animasi tentang kemungkinan adanya udara dingin untuk 72 jam kedepn dan mengatakan bahwa proyeksi komputer badan meteorologi, kalimatologi, dan geofisika (BKG) terkini menunjukkan bahwa udara dingin ini masih tertahan di bagian utara dari wilayah anda. Dengan adanya informasi ini, anda menelfon teman-teman untuk mengatakan bahwa acara piknik tersebut tetap akan di laksanakan
·         Asuransi kesehatan (pembrosesan informasi). Universitas anda mengirimkan paket informasi sebelum awal semester dimulai. Paket ini meliputi antara lain brosur tentang asuransi kesehatan mahasiswa yang menggambarakan beberapa pilihan asuransi kesehatan bagi mahasiswa. Meskipun anda merasa sangat sehat, kecuali untu alergi musiman,  anda teringat pengalaman buruk seorang teman yang belakangan ini harus membayr tagihan rumah sakit karena ia tidak memiliki asuransi kesehatan, ia terpaksa menarik tabungannya yang sedikit untuk membayar tagihan yang mahal akibat patah pergelangan kaki yang parah. Karena ia tidak memiliki asuransi kesehatan, ia terpaksa menaqrik tabungannya untuk membayar tagihan tersebut. Anda tidak mau membayar untuk perlindungan yang terlalu berlebihan ketimbang yang di butuhkan, jadi anda menelpon dan mencari informasi serta meminta saran dari seorang konselor. Saat mendaftar, anda memilih perlindungan asuransi yang akan membayar perawatan rumah sakit sekaligus kunjungan ke pusat kesehatan mahasiswa. riwayat kesehatan andakemudian menandatanganinya. Biaya asuransi dibebankan pada tagihan daftar ulang sementara anda beberapa minggu kemudian, anda menerima surat informasi tenteng perlindungan asuransi tersebut anda tidak perlu cemas lagi akan resiko biaya rumah sakit yang tidak terduga.

2.2.1          Wawasan Dari Floucarting

Seperti yang dapat anda amati dari diagram alir peran anda sebagai pelanggan dari masing-masing produk jasa sangat berbeda satu sama lain. Dua contoh pertama melibatkan proses fisik dan yang kedua terakhir berbasis informasi. Di kedua motel, anda membuat penilain terlebih dahulu mengenai kualitas jasa berdasakan tampilan fisik dari bangunan dan sarananya. Pada motel kedua,anda menyewa kamar,kamar mandi,dan fasilitas fisik lainya untuk satu malam.parkir jagu termaksud di dalamnya.manajemen motel telah menambah nilai dengan menawarkan sarapan sederhana sebagai bagian dari paket jasanya.
         Namun,peran anda dalam jasa perbikan terbatas pada penjelasa keluhan yang di alami,meninggalkan mesin pemutar DVD untuk di perbiki,dan kembali beberap hari berikutnya untuk mengambilnya.anda harus mempercayai kemampuan dan kejujuran teknisi dalam mengeksekusi layanan ketika anda tidak berada di tempat.akan tetapi,adanya jaminan memperkecil resikonya.anda menikmati manfaatnya ketika menggunakan mesin yang telah di perbaiki nantinya.
       Dua jasa lainya,ramalan cuaca dan asuransi kesehataan melibatkan tindakan yang tidak nanpak dan perang yang kurang aktif dari anda sebagai pelanggan.stasiun tv yang anda tonton bersaing dengan media lainnya (radio,koran,dan internet) untuk merebut pemirsa,sehingga harus menonjolkan desain grfis,kemampun perentasi penyiar ramalan cuaca,kegunaan jadwalnya,dan reputasi atas keakurataannya.anda tidah harus membayar untuk menerima ramalan cuaca ini,tetapi anda harus menyaksikan beberapa iklan terlbih dahulu karna pendapatan iklan memberikontribusi besar bagi oprasional model bisnis stasiun tv tersebut.penyampaian informasi yang anda perlukan hanya memakan waktu beberapa menit,dan anda dapat langsung bertindak.mendapatkan asuransi kesehataan,sebalinya memakan waktu yang lebih lama dan upaya mental,karan anda harus mengevaluasi beberapa pilhan  dan melengkapi aplikas yang rinci.kemudian anda harus menunggu agar polisinya bisa di dapatkan dan di lindungi oleh asuransi.pilihan anda atas rancangan asuransi kesehatan akan mencerminkan biaya terhadp manfaat yang di tawaran.sejelas apa manfaat terebut di terangkan dapat mempengaruhi keputusan anda.apabila merk asuransi tersebut berarti bagi anda,reputsi perusahaan pemberi asuransi ini judapat mempengaruhi anda.

2.3       MEMBUAT CETAK BIRU JASAUNTUK MENCIPTAKAN PENGALAMAN YANG BERNILAI DAN OPRASIONAL PRUSAHAAN YNG PRODUKTIF

Alay yang pertama kita gunakan untuk merancang jasa baru (atau merancang ulang jasa lama)di sebut dengan membuat cetak biru (blue printing).ini merupakan versi yang lebih rumit dari flouchating.seprti yang telah kita amati perbdaan antara kedua istilah ini dalam kedua jasa,suatu diagram alir menggambarkan proses yang sudah ada,sering akli dalam bentuk yang sederhana;suau cetak biru merinci secara detai bagaimanaproses jasa sebaliknya di bangun dan meliputi hal-hal rinci sebagai tampilan bagi pelnggan dan dimana terdapat titik-titik kegagalan dlam proses jasa.
        Bukanlah hal yang mudah untuk menciptakan jasa,apalagi jasa yang harus di hantarkan saat itu jaga ketika pelanggan berada dalam tempat produksi jasa.untuk merancang jasa yang memuaskan pelanggan dan efisien secara oprasional,pemasar dan spesialis oprasi harus bekerja sama,dan sebuah cetak biru dapat memberikan gambaran dan bahasa membagi beragam depertemen yang terlibat.
      Mungking anda bertanya-tanya dari mana istilah cetak biru berasal dan menggapa kita mngunakan dalam konteks pemasaran jasa.racangan suatu bangunaan atau kapal baru biasanya di buat dalam suatu gambaran arsitektural yang di sebut cetak biru,di sebut demikian karna hasil produksinya biasa di cetk dalam kertas khusus dimana gambar rancangan tersebut beserta keterangannya berwarna biru.cetak biru ini menujukkan seperti apa produk tersebut nantinya da merinci spesifikasi yang sesuai. Berbeda dengan arsitektur fisik sebelum bangunan atau peralatan, proses jasa memiliki banyak stuktur nirwujud. Dengan demikian, proses jasa lebih sulit untuk difisualisasikan. Seperti yang telah dikemukakan lynn shostack, hal yang sma berlaku bagi proses-proses seperti logistik,rekayasa industri, teori keputusan, dan analisis sistem komputer, semuanya menggunakan teknik cetak biru untuk menggabarkan suatu proses yang melibatkan suatu aliran, urutan, hubungan, dan ketergantungan.

2.4       MENGEMBANGKAN SUATU CETAK BIRU

Bagaimana sebaliknya anda mulai mengembangkan cetak biru suatu jasa? Pertama, anda perlu mengidentifikasi semua kegiatan kunci yang terlibat dalam penciptaan dan penghantaran jasa, akan lebih baik jika mengumpulkan seluruh kegiatan-kegitan trsebut. Awalnya, mengumpulkan seluruh kegiatan sehingga mendapatkan gambaran umumnya. Anda kmudian dapat memperbaiki kegiatan tertentu dengan cara “menelusurinya” untuk mendapatkan gambaran yang lebih rinci. Dalam konteks maskapai penerbangan, misalnya, aktifitas “naik pesawat” oleh penumpang sebenarnya menggambarkan serangkaian tindakan dan dapat di pecah menjadi beberapa bagian seperti “menunggu barisan kursi diumumkan, memberikan boarding pass untuk verifikasi, berjalan menuju pesawat, memasuki pesawat, pramugari mengecek boarding pass cari kursi, menyimpan tas yang di bawah ke kabin, dan duduk.”
       Karakteristik kunci dari cetak biru jasa.adalah hal tersebut membedakan anrata pengalaman pelangga”di depan layar” dan kegitaan pegawai dan proses pendukung “di blakang layar’’,dimana pelanggan tidak melihatnya.diantara keduanya terdapat suatu bataspenglihataan “line offi sibility”.bisnis yang berorientasi oprasi terkadang terlalu berfokus pada pengelolaan  kegiataan di belakan layar”sehingga mengabaikan perspektif pelanggan “di depan layar”.prusahaan angkutan,misalnya seringkali memiliki prosedur da standar yang terdokumentasi secara terperinci untuk melakukan suatu audik,tetapi munkin memiliki standar yang jelas tentang cara menyelenggarakan pertemuan dengan clean atau cara anggota staf sebaliknya menjawab telepon.
       Cetak biru jasa menegaskan informasi antara pelanggan dan pegawai,dan bagaiaman hal ini di dukung oleh kegiataan di depan layar dan sistem dengan menegaskan hubungan di antara peran pegawai,proses oprasional,teknologo informasi,dan iteraksi pelanggan,cetak biru ini dapat menfasilitasi intergrasi manajemen pemasaran,oprasi,dan sember daya manusia dalam suatu prusahaan.meskipun tidak ada cara tunggal untuk mempersiapkan cetak biru suatu jasa,kami merekomendasikan bahwa pendekataan yang konsisten harus di gunakaan dalam organissi apapun.untuk mengilustrasikan cetak biru dalam bab ini bagian sebelumnya,kami mengadaptasikan dan menyederhanakan suatu pendekataan yang di kemukakan oleh jane kingman-brundage.
       Cetak biru juga suatu pluang bagi manajer untuk mengindentifikasikan titk kegagalan potensial dalam prosesnya,titk dimana terdapat resiko beser terjadi suatu kesalahan dan menguranggi kualitas jasa ketika manajer menyadari titik kegagaklan inirencana darurat,atau keduanya,mereka juga dapat merujuk tahapan proses dimana pelanggan harus menunggu.seprti yang telah di jelaskan di dalam bab2,naska layanan untuk pembersihan gigi dan pemeriksaan gigi biasanya melibatkan tiga pihak pemain yaitu pasien,asisten,dan dokter gigi. Masing-masing dari pmain ini mungkin diminta untuk meninjau naskah layanan dan mengidentifikasi langkah yang kurang atau berlebihan, untuk meyarankan perubahan dalam urutan proses jasa, atau menyoroti adanya perkembangan dalam informasi teknologi atau peralatan dan perawatan gigi yang bisa saja membutuhkan perubahan prosedur. Dengan meninjau naskah layanan yang sudah ada, manejer jasa dapat menentukan cara untuk memodifikasi cetak biru jasa dalam rangka memperbaiki penghantaran jasa, meningkatkan tingkat produktifitas, dan memperkaya pengalaman pelanggan.

2.5       MENGIDENTIFIKASI TITIK-TITIK KEGAGALAN

Mengelola restoran yang baik merupakan bisnis yang rumit berupa dimana banyak kesalahan dapat terjadi. Cetak biru yang baik seharusnya menitik beratkan pada penghantaran jasa di mana hal – hal yang sangat berisiko bisa menemui kegagalan.dari perspektif pelanggan,titik-titik kegagalan paling serius,yang di tandai dengan merupakan titik-titik yang dapat menghasilkan kegagalan untuk mengakses atau menikmati produk ini.
Penghantaran jasa memakan waktu ,maka terdapat kemungkinan adanya keterlambatan di antara tindakan tindakan tertentu. Sehinggah menyebabkan pelanggan harus menunggu. Wilayah yang sering mengalami waktu tunggu seperti ini di tandai dengan W pada cetak biru dalamcontoh restoran tersebut.waktu tunggu yang berlebihan akan menjengkelkan pelanggan. Dalam praktiknya ,setiap langkah dalam proses tersebut – baik yang di depan layar maupun layar belakang- memiliki beberapa potensi kegagalan dalam keterlambatan,mencerminkan pesanan yang tidak tersalurkan dengan baik, atau waktu yang terlalu lama di habiskan untuk memperbaiki kesalahan.

2.5.1    Pemeriksaan Kegagalan Untuk Menghindari Titik-Titik Kegagalan Dari Suatu Proses Jasa

Begitu titik kegagalan telah diidentifikasi , analisis yang cermat atas alasan kegagalan dalam proses jasa menjadi hal yang penting. Analisis ini sering kali memberikan kesempatan untuk melakukan “pemeriksaan kegagalan “atas kegiatan tertentu  dalam rangka mengurangi atau bahkan menghilangkan resiko kesalahan.

2.5.2    Menetapkan Standar Dan Target Pasar
 

Mulai penelitian formal dan pengalaman langsung manager jasa dapat mempelajari sifat-sifat dari exspetasi pelanggan pada masing masing langkah proses jasa. Exspetasi pelanggan memiliki rentang spektrum tersendiri – di kenal senagai zona toleransi – dari layanan yang diinginkan ( yang paling ideal ) hingga batas dimana jasa tersebut di anggap cukup. Penyedia jasa sebaiknya merancang standar yang lumayan tinggi bagi masing-masing langkah untuk memuaskan dan bahkan menyenangkan pelanggan , jika tidak dimungkinkan ,  maka mereka perlu memodifikasi eskpektasi pelanggan. Standar – standar ini dapat mencakup parameter waktu , naskah layanan atas pengerjaan teknis yang tepat, dan saran-saran atas gaya dan sikap yang pantas.
Perbedaan antara standar dan target kinerja itu penting karena penggunaan keduanya dalam mengevaluasi staf. Cabang, dan atau kinerja tim. Hal ini menjadi penetapan standar dan target yang cukup bernuansa politis. Dengan memisahkan standar dan target perusahaan dapat menjadi “ tegas “ dalam mencerminkan eskpetasi pelanggan terhadap standar kinerja ( yakni memutuskan bahwa apayang di harapkan pelanggan dapat di penuhi oleh standar tersebut ) tetapi “ realistis “ dalam hal apa yang benar-benar di hantarkan idealnya.

2.6       PERENCENAAN ULANG PROSES JASA

            Proses ulang proses jasa memanjakan kembali proses-proses yang sudah ketinggalan zaman. Namun, hal ini bukan berarti proses tersebut pada awalnya kurang baik di rancang. Justru, perubahan teknologi, kebutuhan pelanggan, fitur jasatambahan, dan tawaran jasa baru mungkin telah membuat proses yang lama memulai tidak efisien. Mitchell T Rabkin MD, menyebut masalah ini sebagai “korosi institusional” dan mengumumkan; institusi itu seperti halnya tiang baja cenderung mengalami pengaratan.





Atribut Jasa
Indikator proses jasa
Target kinerja
Standar proses jasa
 




·        
Memproses tujuan
Mendefinisikan tujuan
Menciptakan suatu dasar
responsivitas        Waktu pemrosesan                24 jam                              80% dari
keandalan             untuk menyetujui                                                          keseluruhan
kompetensi           aplikasi                                                                          aplikasi dalam
aksesibilitas                                                                                                waktu 24 jam
keramahan
komunitas
kredibilitas
kepercayaan diri
kemampuan mendengarkan konsumen


2.6.1          PERANCANGAN PROSES JASA MEMPERBAIKI KUALITAS MAUPUN PRODUKTIFITAS

            Manajer yang bertugas dalam proyek perencangan ulang proses jasa sebaiknya mencaripeluang untuk meraih lompatan kuantum, baik dalam produktivitas maupun kualitas jasa pada saat bersamaan. Perekayasaan ulang cara-cara suatu tugas dilakukan memiliki potensi besar untuk meningkatkan output, terutama dalam pekerjaan di belakang layar. Upaya perencangan ulang biasanya berfokus dalam meraih pengukuran-pengukuran kinerka berikut ini :
1.      Berkurangnya jumlah kegagalan
2.      Berkurangnya waktu siklus inisiatif pelanggan pada suatu proses jasa hingga akhir
3.      Produktivitas yang lebih berkarya
4.      Bertambahnya kepuasan pelanggan.

  Upaya-upaya ini dapat di kategorikan ke dalam berbagai tipe, antara lain :
1.      Menghilangkan langkah-langkah yang tidak menambah nilai
2.      Beralih pada swalayan
3.      Menghantarkan jasa langsung
4.      Menggabungkan jasa
5.      Merancang ulang aspek fisik dari proses jasa

2.7       PELANGGAN SEBAGAI KO-PRODUSEN       

Cetak biru membantu merincinkan peran pelanggan dalam penghantaran jasa dan mengidentifikasi jangkauan kontak antara pelanggan dan penyedia jasa. Cetak biru juga menegaskan apakah peran pelanggan dalam suatu pelanggan dalam suatu proses jasa benar-benar sebagai penerima pasif atau memerlukan keterlibatan aktif dalam menciptakan dan memproduksi jasa tersebut.

2.7.1    Tingkat Partisipasi Pelanggan

Partisipasi pelanggan merujuk pada tindakan dan sumber daya yang dipasok oleh pelanggan selama produksi dan/atau penghantaran jasa, meliputi input mental, fisik dan bahkan emosi. Akan tetapi, seperti yang telah ditunjukkan oleh Mary Jo Bitner dan koleganya, taraf partisipasi seperti itu bervariasi dan dapat dibagi ke dalam tiga tingkatan yang luas.
1.      Tingkat Partisipasi Rendah. Dengan tingkat partisipasi yang rendah, pegawai dan sistem melakukan tugas. Produknya cenderung terstandardisasi. Dalam jasa yang memproses kepemilikan seperti jasa pembersihan atau pemeliharaan, pelanggan dapat tidak terlibat sama sekali dengan proses jasa selain menyediakan akses bagi penyedia jasa dan melakukan pembayaran.
2.      Tingkat Partisipasi Sedang. Dengan tingkat partisipasi yang sedang, input pelanggan diperlukan untuk membantu perusahaan dalam menciptakan dan menghatarkan jasa serta memberikan semacam penyesuaian. Input-input ini dapat mencakup penyedian informasi, upaya individu atau bahkan kepemilikan fisik.
3.       Tingkat Partisipasi Tinggi. Dengan partisipasi yang tinggi, pelanggan secara aktif bekerja bersama penyedia jasa dalam memproduksi jasa. Jasa tidak dapat tercipta tanpa partisipasi aktif pelanggan. Bahkan, apabila pelanggan gagal memainkan peran ini secara efektif dan tidak melakukan tugas-tugas produksi tertentu, hal itu akan mengancam kualitas dari hasil jasa tersebut.

2.7.2          Mengurangi Kegagalan Jasa yang Diakibatkan oleh Pelanggan

Memulihkan diri dari kegagalan pelanggan, menurut mereka, adalah hal yang sulit-tidak heran karena pelanggan dan perusahaan mungkin memiliki pandangan berbeda atas penyebab masalahnya.

2.8       TEKNOLOGI SWALAYAN

Bentuk terakhir dari keterlibatan dalam produksi jassa adalah pelanggan melakukan suatu kegiatan spesifik,dengan menggunakan fasilitas atau sistem yang di sediakan oleh penyedia jasa.Hasilnya, waktu dan upaya pelanggan menggantikan waktu dan upaya jasa.Dalam kasus jasa telepon dan berbasis internet,pelanggan bahkan menyediakan peralatan mereka sendiri.
     Pelanggan di hadapkan pada serangkaian teknologi layanan swalayan (self-service technologies/SST) yang memungkinkan mereka untuk memproduksi jasa  yang bebas dari keterlibatan pegawai jasa. SST meliputi antara lain terminal otomatis perbankan,pemindai swalayan di bagian kasir pasar swalayan, stasiun pengisian bahan bakar swalayan,sistem telepon otomatis seperti phone banking,cek-out hotel terotomatisasi,dan berbagai jasa berbasis internet lain.
     Jasa berbasis informasi berutang banyak pada penggunaan SST dan meliputi bukan hanya jasa pelengkap seperti pengambilan informasi,pemesanan dan reservasi,serta pembayaran, tetapi juga penghantaran produk inti dalam bidang-bidang seperti perbankan,penelitian, hiburan dan pendidikan.Bahkan proses jasa konsultasi dan penjualan telah berubah menjadi layanan swalayan dengan adanya penggunaan agen pemberi rekomendasi elektronik,dan penelitian akademik belakangan ini menyarankan cara-cara agar agen rekomendasi ini lebih efektif( baca wawasan penelitian 8.3).Banyak perusahaan yang telah mengembangkan strategi yang di rancang untuk mendorong pelanggan agar melakukan layanan mandiri melalui internet.Mereka berharap agar pelanggan beralih untuk tidak menggunakan alternative yang lebih mahal seperti kontak langsung dgn pegawai,menggunakan perantara seperti pialang dan agen perjalanan,atau telepon.
     Namun demikian,tidak semua pelnggan memetik manfaat dari SSTs ini.Matthew Meuter dan koleganya menyatakan: “Bagi banyak perusahaan,seringkali tantangannya adalah bukan pada pengelolaan teknologi,melainkan mendorong pelanggan untuk mencoba teknologi tersebut.



WAWASAN PENELITIAN 8.3
MENJADIKAN AGEN REKOMENDASI ELEKTRONIK LEBIH EFEKTIF
Konsumen sering di hadapkan pada beragam pilihan ketika membeli barang dan jasa dari penjual online.Salah satu cara di mana “e-tailer”berupa membimbing konsumen adalah dengan menawarkan agen rekomendasi elektronik sebagai sebagian dari layanan mereka.Agen rekomendasi merupakan “tenaga penjual virtual”berbiaya rendah yang di rancang untuk membantu konsumen dalam menentukan pilihan di antara berbagai tawaran perusahaan pesaing dengan menciptakan daftar peringkat alternative berdasarkan preferensi konsumen.Akan tetapi,penelitian disertai doctoral yang di lakukan lerzan aksoy menunjukan bahwa banyak agen rekomendasi yang sudah ada memeringkat pilihan dengan cara yang berbeda ketimbang yang di rancang untuk membantu konsumen.Pertama,agen rekomendasi ini menimbangatribut produk tidak sama dengan konsumen;kedua,agen rekomendasi mungkin menggunakan strategi keputusan alternatif yang tidak cocok dengan pedoman umum yang di pegang konsumen.
     Penelitian ini mensimulasikan pemilihan telepon seluler dari 32 alternatif,di gambarkan dalam situs web di mana masing-masing telepon ini memiliki fitur yang berbeda terkai dengan harga,bobot, waktu panggilan,dan waktu tunggu.Hasil studi ini menunjukan bahwa hal tersebut membantu konsumen untuk menggunakan agen rekomendasi yang memiliki pikiran serupa dengan mereka, baik dalam hal atribut bobot atau strategi keputusan .Ketika cara-cara yang di gunakan agen rekomendasi tidak sama, maka konsumen tidak akan di untungkan-dan bahkan terkadangmerugi-ketimbang jika mereka hanya menggunakan daftar pilihan acak.Meskipun partisipan dari penelitian ini cenderung mematuhi rekomendasi agen tersebut ,mereka yang merasa bahwa agen tersebut tidak memiliki strategi keputusan dan atribut bobot yang sama akan cenderung untuk tidak mengunjungi lagi situs web tersebut,tidak merekomendasikannya kepada teman,atau kurang meyakini bahwa situs ini telah memenuhi ekspekstasi mereka.
     Kesimpulannya,agar agen rekomendasi menambah nilai bagi konsumen dan memperkaya penjualan dan meningkatkan repitisi bisnis,perusahaan perlu memahamidengan cermat strategi pengambilan keputusan konsumen,atribut,dan bobot atribut(lihat kembali bab 2tentang pengambilan keputusan konsumen,dan bab 3 tentang atribut penentu).

2.8.1    FAKTOR PSIKOLOGIS DALAM LAYANAN SWALAYAN

Gagasan dari adanya layanan dari swalayan secara historis berdasarkan pada alas an ekonomis,menekankan peningkatanproduktifitas dan penghematan biaya yang dihasilakan ketika pelanggan mengambil-alih tugas yang sebelumnya di lakukan pegawai jasa.Dalam banyak hal,sebagian penghematan yang dihasilkan di bagi bersama pelanggan dalam bentuk harga yang lebih rendah sebagai dorongan bagi mereka untuk mengubah perilaku.
     Dengan adanya infestasi besar dalam hal waktu dan uang yang di butuhkan perusahaan untuk marancanng,menerapkan, dan mengelola SST, penting bagi pemasar jasa untuk memahamibagaimana pelanggan untuk memutuskan antara menggunakan pilihan SSTs dan mengandalkan penyedia jasa manusia.Perusahaan perlu mengetahui bahwa SSTs membawa keuntungan sekaligus kelemahan bagi pelanggan.Selain bermanffat dalam hal waktu dan penghematan biaya,fleksibilitas,kenyamanan lokasi kendali yang lebih besar atas pengantaran jasa,dan persepsi penyesuaian dengan kebutuhan (costumization) yang lebih tinggi pelanggan juga dapat Kenyamanan, kemudahan, dan bahkan kejutan yan positif dari penggunaan SSTs ini. Akan tetapi, terdapat bukti bahwa sebagian pelanggan merasa kurang nyaman menggunakan ssts dan memandang pengenalan SSTs kedaqlam penerimaan jasa sebagai sesuatu yang bersifat mengancam, yang bisa menimbulkan kecemasan dan stress.
            Penelitian yang di lakukan James curran, matthew meuter, dan karol suprenant menemukan bahwa sikap yang beragam mendorong vniat pelanggan untuk menggunakan SSTs tertentu termaksud sikap keseluruhan terhadap teknologi serupa, sikap global terhadap perusahaan jasa tertentu, dan sikap terhadap pegawainya. Juga, srebagian pelanggan memandang transaksi Jasa sebagai pengalaman social karerna mereka lebih suka berinteraksi dengan orang-orang.

2.8.2    ASPEK APA DARI SST YANG MENYENANGKAN ATAU MENGGANGGU PELANGGAN?

            Penelitian menerapkan bahwa pelanggan menyukai sekaligus membenci SSTs. Mereka menyukai SSTs ketika sarana tersebut membantu mereka keluar dari situasi sulit,sering kali karena mesin SSTs di tempatkan di lokasi strategis dan mudah di jangkau setiap saat. Tentu saja, sebuah situs web sedekat computer terdekat di meja anda, sehingga menjadikan pilihan ini lebih mudah di jangkau ketimbang lokasi wisi perusahaan. Pelanggan juga menyukai SSTs ketika berkinerja lebih baik di bandingkan dengan pegawai jasa sehingga memungkinkan pengguna untuk mmencari informasi mendetail dan menyelesaikan transaksi lebih cepat ketimbang interaksi tahap muka atau telepon. Wisatawan yang berpengalaman mengandalkan SSTs untuk menghemat waktu dan energy di bandara, fasilitas penyewaan mobil, dan hotel. Seperti yang di rsangkum di artikelwall street journal mengenai tren, “have a pleasant trip; eliminate human contact.” Keberhasilan dalam perantara pelanggan memerlukan pemahaman yang baik mengenai apa target pelsnggan inginkan dari suatu interaksi. Terkadang SSTs yang baik dei rancang dapat menghantarkan jasa yang lebih bagus ketimbang manusia. Seperti kataseorang pelanggan mengenai pengalaman membeli melalui sebuah mesin penjual otomatis (vending machine) model baru di sebuah tokoh kecil, “pegawai tokoh dapat melakukan kesalahan atau membuat anda kesal ,tetapi mesin tidak demikian. Saya tentu lebih menyukai mesin ini. Pendeknya, banyak pelanggan yang kagum dengan teknologi tersebut dan apa yang bisa di lakukannya bagi mereka ketika sarana teknologi tersebut berjalan baik dan terutama jika pelanggan sering menggunakannya.
            Akan tetapi, pelanggan membenci SSTs jika tidak berfungsi dengan baik. Pengguna mulai kesal apabila mesxin tersebut sedang rusak ,pin mereka tidak di terima, sirus berjalan lambat, atau nomor pelacak tidak berfungsi.bahkan ketika SSTs tidak bekerja, pelanggan merasa frustrasi dengan desain teknolgi yang kurang memadai yang menyukitkan proses jasa untuk di pahami tidak memadai. Keluhan yang kerap di layangkan adalah sulitnya menjelaja situs web atau menanggapi pendaftaran online dan formulir aplikasi yang selalu menolak untuk pengguna. Pengguna juga meras frustasi ketika mereka juga melakukan kesalahan, misalnya tidak melihat kata sandi, tidak memberikan informasi seperti yang di minta, atau memencet tombol yang salah. Layanan mandarin secara logis menyarankan bahwa pelanggan dapat menjadi penyebap ketidak puasan mereka sendiri. Namun, sekalipun pelanggan melakukan kesalahan, mereka masi dapat menalahkan penyedia jasa katena tidak menyediakan sistim yang lebih sederhana yang mudah di gunakan ( rahma/guna ) dan, di masa mendatang, mereka kembali lagi kepada sistim berbasis manusia.
            Merancang suatu situs web agar benar-benar bebas kegagalan bukan hal yang mudah dan dapat meakan biaya besar, tetaapi melalui infestasi seperti inilah perusahaan menciptakan pengguna yang loyal dan menghadirkan berita mulut ke mulut yang aktif. Masalah utama SSTs adalah terlalu sedikitnya perbaikan layanan. Dalam banyak hal, ketika proses tersebut mengalami kegagalan tidak ada cara yang mudah untuk melacak titik kesalahan ini. Biasanya pelanggan di paksa menangani masalah tersebut, yang mungkin mereka hindari di awal.

2.9       MENGELOLA KEENGGANAN KONSUMEN UNTUK BERUBAH

Resistensi konsumen untuk berubah dalam proses yang sudah akrab di kenal dan pola perilaku yang sudah lama terbentuk dapat menghambat upaya untuk memperbaiki produktifitas dan bahdkan kualitas.ketidak mampuan untuk menyelilidiki perubhan yang di butuhkan dari perspeektif konsumen dapat memicu resistensi. Keenam langkah berikut ini dapat membantu memuluskan upaya tersebut.
1.      Membangun kepercayaan konsumen. Lebih sulit untuk memperkenalkan perubahan yang terkait produktifitas ketika orang-orang mempercayai perusahaan,seperti yang sring terjadi dalam institusi yang besar dan kurang personal.keinginan konsumen untuk menerima perubahan mungkin terkait erat dengan sejauh mana itikad baik yang mereka miliki terhadap perusaan
2.      Memahami kebiasaan dan ekspetasi konsumen.orang-orang sering kali terbiasa dlam menggunkan jasa tertentu, dengan beberapa langka tertentu yang harus di ambil dalam urutan yang spesifik. Akibatnya,konsumen memiliki naskah layanan(service scripts)atau bagan alir( flowchart) mereka masing-masing.inovasiyang mengganggu rutinitas yang telah terbangun cenderung akan menghadapi resistensi kecuali jika konsumen di berikan panduan yang jelas mengenai perubahan yangt akan terjadi.
3.      Menguji terlebih dahulu prosedur dan perlengkapannya. Utnuk mementukan kemungkinan respons konsumen atas prosedur dan perengkapan baru,periset pasar dapat menggunakankonsep dan uji laboratorium atau uji lapangan.apabila personil jaa akan di gantikan dengan perlengkapan otomatis,maka hal ini sebaiknya di lakaukan dengan membuat desain yang mudah di buat dengan cermat.instruksi yang ambigo,rumit,atau terlalu otoriter dpat menurunkan minat konsumen dengan kemapuan membaca yang buruk,begitupun bagi konsumen yang terbiasa dengan keramahan layanan dari personal jasa.
4.      Mempublikasikan manfaatnya.Pengenalan perlengkapan atau prosedur swalayan menurut konsumen untuk melakukan bagian tugas tersebut oleh mereka sendiri.meskipun”pekerjaan”tambahan inibisa di kaitkan dengan manfaat seperti waktu layanan yang bartambah,penghematan waktu dan (dalam beberapa kasus)penghematan biaya,manfaat-manfaat initidak serta merta menjadi jelas terasa –sehingga semua manfaat ini harus di sampaikan.strategi yang berguna  mungkin mencangkup penggunaan iklan di media massa,poster dan reklamedi lokasi perusahaan,dan komunikasi personal untuk menginformasikan inovasi tersebut,meningkatkan minat mereka terhadap inovasi,dan menjelaskan manfaat spesifik bagi kinsumen atass perubahan perilaku dan pemggunaan sistem penghantaran jasa yang baru.
5.      Mengajari konsumen untuk menggunakan inovasi dan menguji cobanya dan mengaskan personal jasa untuk menunjukan perlengkapan baru dan menjawab pertanyaan yang memberikan kepastian sekaligus paduan menjadi elemen kunci dalam penerimaan prosedur dan teknologi baru.biaya dari program demonstrasi ini dapat di bagi ke dalam beeragam outlet dengan memindahkan staf dari stu lokasi kelokasi lain apabila inovasi ini di perkenalkan secara bertahap ke berbagai lokasi.untuk inivasi yang berbasis web,penting untuk memberikan akses email, cath,atau bahkan panduanmelalui telepon. Intensif promosi seperti diskon,poin langganan,atau hadiah kejutan juga dapat menstimulasi uji coba inovasi baru tersebut.begitu konsumen telah mencoba proses jasa layanan mandiri (swlayan)(terutama proses yang bersifat lektronik)dan berfungsi dengan baik,maka mereka akan cenderung menggunakan secara rutin di masa mendatang.
Memonitor kinerja dan selalu memberikan perbaikan. Mmengenalkan perbaikan kualitas dan produktifitas merupakan proses yang berkesinambungan,terutama bagi SST. apabila konsumen untuk mengawasi penggunaan,frekuensi dari kegagalan transaksi (dan titik-titik kegagalannya),serta keluhan konsumen setiap waktu.Manager jasa harus berupaya kerass untuk selalu memperbaiki SSTs dan menjaga momentum sehingga SSTs dapat mencapai potensi penuhnya dan tidak menjadi ketinggalan zaman atau tidak di gunakan sama sekali.

2.9.1          Meengelola Keenganan pelanggan Untuk Berubah

Meningkatkan tingkat partisipasi pelanggan dalam proses jasa atau mengalihkan keseluruhan proses tersebut menjadi proses swalayan dengan penggunaan SST menurut perusahan untuk mengubah perilaku pelanggan-seringkali menjadi tugas yang sulit karena pelanggan biasanya kesal akibat di paksa menggunakan SSTs.Sudut pandang layanan 8.3 mengidentifikasikan cara-cara menagani keengganan pelanggan untuk berubah,terutama apabila inovasinya benar-benar radikal.Begitupun perubahan yang di inginkan telah di putuskan, komunikasi pemasaran dapat membantu mempersiapkan pelanggan untuk mengubah perilaku, menjelaskan alasannya,manfaatnya dan apa yang perlu di lakukan pelanggan di masa mendatang.

BAB III

PENUTUP


3.1 KESIMPULAN


                Kita menekankan petingnya merancang dan mengelola proses jasa yang menjadi bagian sentral dalam menciptakan produk jasa dan membentuk pengalaman pelanggan secara signifikan. Kita mengulas cetak biru secara mendalam sebagai sarana yang efektis untuk memahami, mendokumentasikan, menganalisis, dan memperbaiki proses jasa.
            Bagian penting dari perancangan proses jasa adalah mendefinisikan peran apa yang seharusnya dimainkan pelanggan dalam produksi jasa. Tingkat pertisipasi yang diinginkan dari mereka perlu di tentukan, dan pelanggan perlu di motivasi dan di ajari dalam memainkan peran mereka dalam pengantaran jasa untuk menjamin kepuasan pelanggan dan produktivitas perusahaan.



DAFTAR PUSTAKA

1.      Buku Pemasaran Jasa manusia, teknologi, dan strategi jilid 1 edisi ketujuh christoper lovelock, jochen wirtz, dan jacky mussry (bab VIII)